Roy Agustinus, Kunci Sukses: Jangan Hura-Hura!
03 - March - 2015 15.10 WIB
by: Admin Idea Connect
Sekarang
bukan zamannya mengidentikkan masa muda dengan hura-hura dan serba senang.
Justru di usia muda harus sudah mulai berbuat nyata untuk mempersiapkan masa
depan gemilang.
Roy
Agustinus SE (25), pengusaha muda asal Surabaya ini mengajak anak-anak muda
agar menjauhi gaya hidup foya-foya. Agustinus di usia remaja, menjauhi gaya hidup bersenang-senang, Dia
menghabiskan masa remaja dengan kerja keras. “Saya tidak mau mencari
kesenangan. Saya ingin hidup ini punya arti,” katanya. Alhasil, di usianya yang 23 tahun ini, dia
berhasil menjadi seorang enterpreneur muda yang memimpin enam perusahaan
sekaligus.
Diakui
alumnus Fakultas Ekonomi Bisnis Manajemen Universitas Ciputra, Surabaya ini,
bahwa meraih sukses di usia muda, tidak semudah membalik telapak tangan. Tidak
hanya kerja keras, tapi juga semangat pantang menyerah untuk terus berinovasi
membangun strategi bisnis baru yang mumpuni. "Saya bukan anak dari golongan orang-orang mapan. Tapi saya tidak
ingin menyerah dengan keadaan, saya terus bekerja keras di usia remaja, agar
tidak terus-terusan bergantung dengan orang tua," kata Roy saat mengobrol
santai di kantornya kawasan kenjeran Surabaya, seperti dkutip merdeka.com..
Roy mengaku,
apa yang dia lakukan juga tidak pernah lepas dari sosok kedua orang tuanya yang
tak kenal lelah dan pantang menyerah agar anak-anaknya bisa mengenyam
pendidikan layak. "Dulu, kehidupan orang tua saya sangat susah. Hanya
karena ingin menyekolahkan saya saja, mereka terpaksa membanting tulang,
memeras keringat," kenang Roy. Dan
dari kerja keras sang orang tua itulah, Roy mampu menempuh pendidikannya hingga
duduk di bangku kuliah. Tapi jangan salah, saat berada di bangku kuliah,
pemilik CV Surya Teknokindo Jaya dan PT Mitra Maju ini, tidak pernah membebani
kedua orang tuanya. Setelah berhasil lolos mengikuti tes di Universitas Ciputra
usai lulus SMA, dia berhasil mendapatkan beasiswa.
Di
Universitas Ciputra inilah, kemampuan bisnis Roy mulai ditempa. Medio 2008,
meski belum lulus kuliah, lulusan SMA Frateran, Surabaya ini, mencoba
peruntungan dengan membuka usaha kuliner french fries bersama
rekan-rekannya. "Saat itu, saya
masih semester tiga. Bersama beberapa orang teman, saya membuka bisnis kuliner
dengan sistem partnership. Bisnis yang kami kelola itu bernama Royaly
Fries," kenang dia lagi.
Berawal dari
coba-coba, bisnis yang dikelola Roy ini ternyata sukses. Dia pun berkeinginan
mengembangkan usahanya tersebut. Tak ingin, mengandalkan di satu usaha, Roy
mencoba peruntungan di bisnis lain. Dia tahun 2009, dia mengambil alih bisnis
spare part kendaraan milik saudaranya, PT Cahaya Motor Cemerlang. Rupanya Dewi Fortuna masih menaungi pemuda,
yang saat itu usianya masih 20 tahun tersebut. Berkat kerja keras dan kepiawaiannya
mengatur strategi bisnis, perusahaan spare part yang dikelolanya itu berkembang
pesat.
Berhentikah
Roy dengan kesuksesannya itu? Ternyata tidak. Dia terus berinovasi, memutar
otaknya untuk meraih sukses yang kali ketiga. Kali ini, hatinya tertambat pada
usaha plastik dan usaha di bidang properti yang kemudian dia diberi nama PT
Duta Rajawali Perkasa & Investor Properti.
"Pada
tahun 2010, saya merintis bisnis baru lagi. Bisnis itu saya beri nama PT Duta
Rajawali Paper Megah, yang bergerak di bidang distribusi kertas," ungkap
dia.
Kemudian
tahun 2011, dia membuka usaha kuliner untuk kali kedua. Bisnis kuliner di bawah
bendera CV Wahana Food Corpora Brand, yang dibuka di beberapa mal di Surabaya
itu, diberi nama Korean Street Snack. Selanjutnya, di tahun 2012, dia kembali
mendirikan usaha baru lagi, yaitu CV Surya Teknokindo Jaya dan PT Mitra Maju.
Meski telah
sukses membangun enam bidang usaha itu, ternyata di balik kesuksesannya itu,
Roy juga pernah mengalami kegagalan. Tapi dia tidak menyerah. Kegagalan
baginya, adalah jalan menuju sukses. "Tak ada satu pun manusia di dunia
ini bisa menebak masa depan. Dunia bisnis itu seperti teka-teki. Dan untuk
memulainya, kita masih harus meraba-raba. Tapi kepastian tidak bisa kita
peroleh, jika tidak pernah mencobanya. Kegagalan dalan setiap usaha itu
wajar," kata dia santai. "Yang penting kita jalani dulu apa yang ada
di otak kita, jangan berhitung untung-rugi dulu sebelum melangkah. Sebab jika
terlalu banyak perhitungan, kita tidak akan pernah bisa melangkah ke depan.
Bisnis yang bagus adalah bisnis yang dimulai, bukan ditanyakan," saran
Roy.
Roy membagi
resep di balik kesuksesannya. Yang pertama yang harus dilakukan oleh calon
pengusaha adalah, jika seseorang sudah memiliki modal, yang harus dilakukan
adalah menata sistem. Dan menurut Roy, sistem usaha pada dasarnya ada dua
jenis, yaitu in business dan on business. "In business adalah sistem yang
memfokuskan diri pada bidang operasional usaha. Artinya, owner atau pemilik
modal, turun langsung mengatur operasional usahanya tersebut," beber dia.
Lalu
bagaimana dengan sistem on business? Kata Roy, sistem on business adalah owner
hanya memikirkan tentang strategi dan mengelola otaknya untuk mengembangkan
bisnisnya melalui kecerdasan. "Owner hanya melihat bisnisnya dari atas,
kemudian melakukan pengawasan, memikirkan strategi dan bagaimana rencana jangka
panjang."
Dari dua
sistem bisnis ini, Roy lebih cenderung memilih sistem usaha dengan menggunakan
on business. Karena menurutnya, bisnis dengan sistem on business, si pemilik
modal bisa merancang strategi untuk melebarkan sayap bisnisnya. "Dengan on
business, keuntungannya tidak hanya didapat dari satu perusahaan saja, tapi
bisa didapat dari banyak usaha," katanya.
Tahapan
selanjutnya, masih menurut dia, jika usaha sudah berdiri dan beroperasi, maka
si pengusaha wajib membangun jaringan kerja atau networking. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara promosi dan pemasaran produk untuk menjaring konsumen.
"Pengusaha harus mampu melihat trend dan kebutuhan pasar. Selanjutnya
opportunity, yaitu memanfaatkan peluang bisnis sebaik mungkin," tukasnya.
Jika tidak
mampu melihat peluang bisnis, kata Roy, maka buyarlah mimpi-mimpi yang sudah
ada di depan mata. "Di dunia ini, tidak ada satu pun usaha yang dibangun,
bisa sukses dengan cepat. Kesuksesan itu berjalan setapak demi setapak. Kalau
pada grafik, bisa kita lihat, jika garis usaha mulai naik, maka akan terus naik
dan bahkan bisa booming," sambung dia yakin.
Dan yang
terpenting, menurut dia, kunci sukses itu, akan ditemukan jika kita mau bekerja
keras pantang menyerah, serta jangan sekali-kali meninggalkan apa yang
disebut-sebut sebagai partnership. Sebab, dengan partnership, apalagi dengan
latar belakang kemampuan yang berbeda, akan membuat dunia usaha yang dikelola
lebih hidup. Maka pengelolaan di internal perusahaan menjadi sangat penting
dalam hal ini. Bagaimana seorang pengusaha mampu bekerja sama dan menjalin
hubungan baik dengan para karyawan.
"Berpikir
dengan banyak kepala itu lebih baik daripada hanya satu kepala. Akan ada banyak
ide-ide dan solusi-solusi baru yang lebih segar," pungkas pemuda yang
tengah melanjutkan studi pascasarjananya ini.
Nama : Posma Riana Situmorang
kelas : SI A Pagi
NIM : 15130000028
Kontributor