Erick Thohir


Erick Thohir (lahir di JakartaIndonesia30 Mei 1970; umur 45 tahun) adalah seorang pengusaha asal Indonesia dan merupakan salah satu pendiri Mahaka Media. Ia menjadi terkenal karena aktivitas bisnisnya di bidang olahraga. Pada 1 November 2015, ia terpilih sebagai Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) periode 2015 - 2019, menggantikan Rita Sri Wahyusih Subowo[1][2].

Kehidupan pribadi

Erick adalah anak dari Teddy Thohir, salah satu pemilik (co-owner) dari grup Astra International bersama William Soeryadjaya. Saudaranya, Garibaldi "Boy" Thohir, adalah seorang bankir investasi. Ia juga memiliki kakak perempuan bernama Rika. Tohir kecil turut membantu bisnis keluarga.[3]

Pendidikan

Pada tahun 1993 Erick lulus program Master untuk Administrasi Bisnis (Master of Business Administration) dari Universitas Nasional California, Amerika Serikat,[4] sebelumnya gelar sarjananya (Bachelor of Arts) diperoleh dari Glendale University [5]

Bisnis

Media

Sekembalinya ke Indonesia, bersama Wisnu Wardhana dan R. Harry Zulnardy, ia mendirikan Mahaka Group. Perusahaan ini membeli Republika pada tahun 2001 saat berada di ambang kebangkrutan.[6] Karena belum berpengalaman di bisnis media, ia mendapat bimbingan dari ayahnya serta Jakob Oetama dari Kompas dan Dahlan Iskan dari Jawa Pos.
Erick menjadi Presiden Direktur PT Mahaka Media hingga 30 Juni 2008, ia kemudian menjabat sebagai komisioner sejak Juni 2010 hingga kini.[5]
Mahaka Group kemudian membeli pula Harian Indonesia dan diterbitkan ulang dengan nama Sin Chew-Harian Indonesia dengan konten editorial dan pengelolaan dari Sin Chew Media Corporation Berhad yang berbasis di Kuala LumpurMalaysia[7] [8] Media ini kemudian dikelola secara independen oleh PT Emas Dua Ribu, mitra perusahaan Mahaka Media.[7]
Erick juga menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri Aplikasi untuk Kamar Dagang Industri (KADIN).[5]
Hingga 2009, Grup Mahaka telah berkembang dan menguasai majalah a+Parents Indonesia, dan Golf Digest; Sementara untuk bisnis media surat kabar: Sin Chew Indonesiadan Republika; Stasiun TV: JakTV, stasiun radio GEN 98.7 FMPrambors FM, Delta FM, dan FeMale Radio. Selain di bidang media Erick juga memiliki usaha di bidang periklanan, jual-beli tiket, serta desain situs web. Ia juga pendiri dari organisasi amal "Darma Bakti Mahaka Foundation" dan "Dompet Dhuafa Republika"[3], serta menjadi Presiden Direktur VIVA grup,[4] dan Beyond Media.

Olahraga

Erick yang gemar bola basket pernah menjabat sebagai Ketua Umum PERBASI periode 2006–2010 dan menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara(SEABA)selama dua kali, yaitu periode 2006–2010 dan 2010–2014.[9] Tahun 2012 Erick dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012.[10] Juga pada tahun 2012, Thohir dan Levien menjadi pemilik saham mayoritas sebuah klub Major League SoccerD.C. United.[11] Transaksi yang membuatnya dikenal sebagai orang Asia pertama yang memiliki Tim Basket NBA adalah ketika ia membeli saham dari Philadelphia 76ers.[12][13]
Pada tahun 2013, Erick menawarkan dana sejumlah 250 hingga 300 juta Euro (2,8-3,2 triliun Rupiah) untuk membeli 80 persen saham dari klub sepak bola Italia Internazionaleatau yang lebih dikenal dengan nama Inter Milan setelah berdiskusi dengan pemiliknya, Massimo Moratti.[14][15]
Meskipun ia dan Moratti tidak mengakui bahwa pertemuan mereka berkaitan tentang rencana pembelian saham Inter Milan, namun sejumlah media di Italia mengabarkan bahwa Thohir sudah selangkah lagi mendapatkan 70% saham Inter.[16] Pada hari Selasa, 15 Oktober 2013. Inter sudah resmi milik Erick Thohir, meskipun secara efektif Thohir hanya menguasai 70%, Internazionale Holding S.rl. 25%, Pirelli 15%, dan sisanya dibagi ke pemegang saham mayoritas International Sports Capital (ISC). bersama rekannya yaitu Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo.[17] Pada hari Jum'at, 15 November 2013, Thohir resmi menjabat sebagai presiden klub Inter Milan yang baru. menggantikan Moratti, sementara Moratti menjadi Presiden Kehormatan Inter. Ia tidak sendirian mengakuisisi Inter Milan. Tergabung dalam International Sports Capital (ISC), ia membeli Nerazzurri bersama Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo.[18] Selama di Inter, Erick telah merombak staff yang selama berada dibawah rezim Moratti, termasuk memecat direktur klubMarco Branca dan pelatih Walter Mazzarri, Membawa kembali Roberto Mancini ke klub. Membeli pemain berkualitas seperti Gary MedelStevan JoveticGeoffrey Kondogbia,MirandaJeison MurilloFelipe MeloAlex TellesAdem Ljajic dan Ivan Perisic

Restoran

Ia juga memiliki beberapa restoran, diantaranya: Hanamasa dan Pronto yang merupakan salah satu warisan bisnis dari ayahnya[19].

Penulis

Erick Thohir juga menjadi penulis buku yang berjudul Pers Indonesia di Mata Saya yang diluncurkan tahun 2011 oleh penerbit Republika.[20]

Kepemilikan klub olahraga

Klub Bola basket

Klub sepak bola



Nama : Haris Fadillah Nst
Nim : 15130000016

0 komentar: